Nafas

Aku suka memperhatikan bagaimana orang bernafas. Mendengar bunyi teratur nafas mereka.
Ada yang nyaring, ada yang bahkan tidak terdengar.
Bunyi nafas teratur mereka saat tidur.
Menenangkan. Bagamana campuran udara dari bermacam kimia di yang berterbangan masuk ke indra pernafasan mereka, oksigen, karbon dioksida, atau bahkan amonia dan entah apa, aku tidak terlalu mengerti fisika maupun kimia.
Yang jelas mereka menghirup banyak hal dan tubuh dengan rancangan sempurnanya, dengan kecerdasan alaminya mengambil oksigen dan merubahnya menjadi karbon dioksida, entah dengan cara apa, aku tidak terlalu mengerti biologi.
Begitu sempurnanya pernafasan, begitu sempurnanya sirkulasi masuk dan keluarnya oksigen menjadi karbondioksida, bahkan eksresi itu pun masih bisa berguna bagi kehidupan lain yang tidak bisa kudengar bunyi nafasnya.
Dalam keheningan, bahkan bunyi teraturnya menenangkan. Aku suka, aku suka bunyi nafasnya ketika terjadi hening beberapa saat.
Dulu, bahkan sampai sekarang aku masih suka memperhatikan ibu atau ayahku tidur, kadang nafas mereka tidak terdengar dan aku jadi gugup. Aku perhatikan perut mereka, ketika masih bergerak naik turun aku menjadi lega kembali. Dia hidup, mereka hidup. Cukup dengan bernafas, cukup dengan tubuhnya yang tanpa sadar melakukan rutinitas keluar-masuk udara.
Dalam malam tiada apapun terdengar, hanya ada nafas, aku merasa kerdil oleh sesuatu yang kusukai. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Neil Hilborn-OCD Sebuah Puisi dari sudut pandang OCD

review film : SAW 3D by Bathory

ulangan semester : gurita gagal = ubur-ubur cacat